Sunday, August 16, 2015

Sus isi Vla Vanila

Ceritanya lagi seneng baking, tapi pasti resep makanan yang dieksekusi bukan makanan yang disuka suami. Suami sukanya kue sus, sedangkan itu kue mempunyai titik kegagalannya yang banyak. Mulai dari bantet, meluber, sampai kempis lagi setelah keluar dari oven. Ah... rasanya malas nian mau nyoba. Beginilah, saya lebih suka cari aman bikin kue yang kegagalannya minim.
Beberapa hari yang lalu dapat resepnya, saya simpan saja dulu. Mungkin butuh tapi entah kapan mau dieksekusi dan akhirnya... jreng jreng... entah kekuatan dari mana saya ingin nyoba bikin. Yang jelas bukan dengan kekuatan bulan atau kekuatan samson. huehehe... Apa sih ini ngaco banget.
Resepnya dari Bu Fatmah Bahalwan pendiri NCC, kalo resep dari beliau saya percaya deh. Biasaya anti gagal. Walaupun anti gagal, saya masih takut gagal juga hehehe... so saya putuskan untuk buat setengah resep dulu. Resepnya saya ambil dari web Natural Cooking Club.




Sus Isi Vla

by Fatmah Bahalwan

Bahan Kulit: 

225 ml        air
100 gr        margarin
1 sdm         gula pasir
125 gr        tepung terigu protein tinggi
4 btr           telur

Cara membuat:

  1. Rebus air, margarin dan gula hingga mendidih.
  2. Masukkan tepung terigu lalu aduk hingga kalis, angkat, dinginkan.
  3. Setelah dingin, masukkan telur satu persatu sambil dikocok dengan mixer hingga kental dan rata. Semprotkan adonan ke atas loyang kue kering yang telah dioles margarin, panggang dalam oven yang sudah dipanaskan dengan suhu tinggi (200 derajat Celsius) hingga mengembang, kokoh dan tidak ada lagi buih-buih margarin lagi di permukaannya.

Bahan Vla: 

700 cc        susu cair
150 gr        gula pasir
50 gr          tepung maizena
¼ sdt          garam
2 btr           kuning telur
1 sdm         mentega
Rum secukupnya bila suka, saya pakai bubuk vanila

Cara membuat:

  1. Cairkan maizena dengan sebagian susu, sisihkan. Kocok lepas kuning telur, cairkan dengan sedikit susu, satukan dengan cairan maizena, sisihkan.
  2. Rebus susu dan gula hingga mendidih, tuang campuran maizena, didihkan sekali lagi hingga meletup-letup. Angkat. Panas-panas, masukkan 1 sdm mentega, aduk rata. Tutup permukaan vla dengan plastik agar vla tidak “berkulit”, biarkan hingga dingin.

Penyelesaian:

  1. Sobek atau gunting sedikit setiap kulit sus.
  2. Masukkan vla kedalam plastik segitiga, isikan pada kulit.
  3. Taburi dengan gula halus, sajikan.

voilaaa... akhirnya percobaan pertama berhasil. Walaupun bentuknya kurang menul. karena saat disemprotkan adonan saya gemeteran dan terlalu melebar. Over all berhasil. Dapat pujian suami dan tetangga hehe




Friday, August 14, 2015

Review Oven Kirin KBO 200 RA

Hwaaaa... Sepertinya blog saya ini semakin gado-gado saja isinya. Mulai dari cerita pendek, puisi, pernikahan, kehamilan dan tumbang anak. Lha... Yes, namanya juga sampah pikiran. Jadi campur aduk isinya. Maaf ya follower kalo merasa kurang nyaman bisa di unfollow aja, hikss *ngelap ingus*

Ceritanya saya lagi demam baking manteman, setelah merasa termehek-mehek memakai oven kompor alias oven tangkring alias otang. Akhirnya suami saya belikan saya oven listrik (horeeee... alhamdulillah). So... Dengan adanya pengukur suhu dan tombol timer, saya bisa memastikan keakuratan suhu yang diperlukan buat manggang, yaa walaupun masih harus dipahami betul karena suhu tiap oven biasanya beda. Dan tentunyaa... Kalo saya lupa matiin si oven bakal mati sendiri kalau timernya sudah ke angka nol. Dan satu lagii, ada api atas dan bawahnya, yang sampai saat ini masih belum bisa dipahami dari si otang. Ahahaha...
Awal memutuskan mau beli otang sih karena racun dari kakak ipar hahaha. Eh malah kakak lelaki saya sendiri yang menghembuskan angin panas itu. "Beli ajeee" katanya.
Pencarian itu dimulai, nggak mau salah pilih lagi seperti beli mixer kemarin akhirnya saya mulai googling oven. Meskipun sempet ngiler juga oven yang mirip punya kipar, si kirin. "Harganya murah kok, tapi awet." Blah, ini suami istri kompak amat ya. Tapi masih belum puas rasanya kalo belum nyari review di blog orang.
Akhirnya setelah baca beberapa blog, banyak yang merekomendasikan Kirin dan cosmos alias cosmoven, selain bentuknya cantik, harga murah, listriknya juga paling iriiiit (mengingat harga listrik yang semakin melambung *tears*). Pada akhirnya hati semakin mantap pada si Kirin (eh belum sempat istikharah kok). Pilihannya Kirin KBO 190 RA atau Kirin KBO 200 RA (yang mirip punya kipar). Maunya sih yang kirin KBO 250, tapi wattnya lumayan gede (walaupun masih terhitung hemat kalau dibandingkan oven merk lain) dan bodynya yang bakal nambahin dapur saya yang mugil. "Dulu beli 350rb kok di mutiara kitchen." Si Aa malah ngomporin lagi.
Iya duluuu, empat tahun yang lalu. Di cek di Lazada sekitar 750rb, ada pula yang menjual 699rb tapi sudah sold out. Sedangkan di Hartono Elektronik sekitar 600an, tapi ditambah ongkir ya... Rugi bandarlaah.
Karena kali ini pingin beli langsung (kapok online, lebih tepatnya waswas). Saya coba ke Carefour Paris van Java. Adanya cuma yang tipe 19L alias KBO 190 RA dan harganya 800an. Ajipplah, itu di lazada aja sekitar 400 lebih dan paling mahal 600an. Ooh ternyata itu harga dikredit dan ternyata itu barang display. Wokeh. Batal beli di carefour.
Akhir weekend pergilah kami ke mutiara super kitchen yang samping terminal caheum. Sempet waswas sih khawatir nggak komplit karena tempatnya kecil. Dan ternyataaa, ada Alhamdulillah. Komplit malah dari kirin yang tipe 9L sampai tipe 35L yang nggak ada cuma yang tipe 60L yang paling besar. And... Pilihan jatuhnya ke KBO 200 RA. Selain kakak ipar sendiri yang ngereview, saya suka bentuknya yang minimalis. Terlihat kece badai ajaa di dapur hehe... Eh ada kejutan ternyata di beberapa review online shop dikatakan si tipe ini memakan daya 400 watt untuk api atas atau bawah aja, ternyata di stikernya tertulis 300 watt ajaa. How lucky! Oven listrik mana coba yang watt-nya 600 watt untuk atas bawah. Hmm... Makin cinta deh. Akhirnya "bungkus mbak!"

Reviewnya (halah ini intro-nya kepanjangan).
Oven ini terdiri dari
- pemanggang ikan dan ayam (sistem rotisserie)
- dapat loyang untuk panggang cookies
- pengait untuk mengambil loyang
- dan yang terpenting 300 watt ajaaa

Pertama baking, pakai buat manggang pizza, pake si loyang stainless itu. Hasilnya lumayan cantik si pizzanya walaupun agak lama pas saya panggang di suhu 180 derajat. Terus coba bikin cake untuk cemilan Aysel dan sukses. Over all oke (maaf bukan sales kirin). Pokoknya cinta pake bangeeet deh.
Oh ya apa bedannya sih KBO 200 RA dengan KBO 200 RAB? Pas saya tanya mbaknya lebih bagus yang KBO 200 RA, body-nya full stainless sedangkan yang RAB memang kelihatannya seperti kaleng yang dicat, "Nanti catnya lama lama juga mengelupas bu." Kata mbaknya pramuniaganya sih bilang gitu dan di review juga bilang gitu cuma review yang saya baca perbedaan antara KBO 190 RA dengan KBO 190 RAW. Harganya beda dikit sih sekitar 30-50rb lebih mahal KBO 200 RA. Sok saya ambil aja yang itu.
Moga moga jadi teman baik untuk belajar baking. Happy Baking...

Nah si Kirin inilah yang jadi sahabat saya sekarang dalam belajar baking... beberapa hasil eksekusi resep
dalam blog ini tidak terlepas dari kerja keras si kirin.
Gambar dari Sini